Seringkali kita jumpai kondisi dimana rumah tinggal atau perkantoran mengalami popping keramik.
Hal ini banyak faktor yang menyebabkan terjadinya popping tersebut antara lain:
- Kualitas adukan semen dan pasir yang kurang baik dan komposisi yang tidak seimbang perbandingan nya
- Sebelum pemasangan keramik tidak di rendam terlebih dahulu
- Ruangan sering tertutup atau lantai sering memikul beban yang berlebih (gudang, bengkel dll)
- Bagian natt keramik tidak seluruhnya terisi oleh semen
- Pada bagian bawah keramik tersebut kondisinya terlalu basah, lembap serta berjamur. Mungkin saja terdapat rongga yang terisi oleh air di bawahnya.
- Karena permukaan tanah di bawah keramik tersebut memang turun. Biasanya terjadi pada daerah yang memang kondisi tanah labil.
- Pemuaian karena kondisi cuaca yang berubah dari cuaca dingin ke cuaca panas.
Cara atau solusi agar keramik tidak popping:
- Hindari pemasangan keramik yg terlalu padat jarak antar natt nya. Minimal 2-3mm jarak natt yang baik.
- Beri jarak nat antara keramik lantai bagian tepi yang berbatasan dengan dinding. Beri jarak antara lantai dan dinding sekitar 2 mm sebagai ruang bagi muai-susutnya keramik.
- Pada celah antara keramik dan dinding dapat juga dipasangi bantalan karet atau sealant, karena sifat karet atau sealant ini akan mampu menahan saat terjadi muai susut.
- Gunakan adukan berkualitas bagus. Campuran semen dan pasir yang tidak rata menyebabkan daya rekat adukan terhadap keramik berkurang. Adukan semen dan pasirnya sesuai dengan standar (misalnya dengan perbanadingan 1pc : 4ps).
- Untuk memastikan adukan perekat keramik berkualitas baik, adukan khusus berupa mortar instan bisa dipilih menggantikan adukan pasir dan semen.
- Sambungan atau nat tidak seluruhnya diisi semen, tetapi juga bahan karet, Styrofoam atau bahan lain yang sifatnya elastis.
Bersama RenovAsik, Urusan Renovasi Jadi Asik !
Silakan kunjungi WEB kami : RENOVASIK
Ruang Informasi : TANYA JAWAB
No comments:
Post a Comment